KOMUNIKASI PEMASARAN POLITIK
Di Amerika Serikat mengadopsi konsep
pemasaran politik dengan memasukan satu kata penting “gagasan” kedalam definisi
mereka sehingga definisi Komunikasi pemasaran poltik diarahkan untuk merujuk
pada:”suatu proses merencanakan dan emneksekusi konsep-konsep penetapan harga,
promosi dan distribusi gagasa-gagasan, barang dan layanan untuk menciptakan
suatu petukaranyang dapat memuaskan atau memenuhi sasaran orang perorangan
atau organisasi/antisipasi/perusahaan
(Wring,1997:652).
Persoalan mendasar yang membedakan
pemasaran politik dan bukan politik juga adalah karena arena pemasaran politik
sangat berbeda dengan dunia perdagangan barang dan jasa konvesional. Arena
pemasaran politik penuh dengan gagasan-gagasan, emosi, konflik dan kemitraan
(Kotler & Kotler, 1999). Dalam dunia perdagangan tidak dikenal kompanye
atau iklan negative yang sangat lazim terjadi di dalam arena komunikasi dan
pemasaran politik( O’ Shaughenessy,1999).
Pemasaran politik kemudian, dapat
dipahami sebagai sebuah arena yang di dalamnya terjadi transfer berbagai
kerangka berfikir, teori tekhnik pemasaran produk dan terutama jasa ( pemasaran
dalam arti mainstream) kedalam arena untuk memasarkan atau menawarkan produk intangible,yaitu janji kebijakan
politik.
Pandangan yang lebih mengerucut menunjuk
kampanye sebagai sebuah wujud nyata atau tindakan pemasaran politik. Kajian
komunikasi politik oleh karena itu dalam komunitas yang menganut pandangan
terakhir ini lebih difokuskan pada mengkaji proses-proses, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian berbagai kampanye pemilihan umum berukut hasil-hasilnya dan
menamainya sebagai suatu kajian tentang pemasaran politik (scammell, 1999).
Kampanye politik secara pemasaran di
sisi lain telah menunjukan adanya suatu kesadaran baru di kalangan
partai-partai politik dan para kandidat mereka tentang pentingnya pemasaranyang
diberi peran baru dalam praksis perpolitikan. Kita bahkan dengan mudah melihat
adanya gejala semakin kaburnya batas-batas antara tindakan-tindakan eksekusi
kebijakan pemerintah dengan kampanye permanen (Scammell, 1995).
Hal penting yang sangat fundamental dari
pemahaman kita tentang motivasi dari suatu sikap dan prilaku politik maupun
oleh para kandidat mereka adalah terbangunnya budaya seleksi kepimpinan dengan
pada motivasi untuk menjadikan kehidupan politik masyarakat dan kebangsaan yang
konstruktif dalam arti yang didasarkan pada pertimbangan yang rasional di
lakukan dengan cara yang rasional untuk tujuan yang rasional.
Kepentingan terhadap perlembagaan
komunikasi pemasaran politik didalam setiap partai politik peserrta pemilihan
umum dari untuk para kandidat peserta pemilihan umum secara perorangan,
mencakup banyak segi. Segi paling utama misalnya dapat kita lihat bahwa
perlembagaan komunikasi pemasaran politik anatara partai politik dan konstituen
mereka secara berangsur tetapi pasti meningkat kualitasnya. Implikasi dari
meningkatnya kualitas komunikasi politik dalam kaitan dengan pemasaran politik
adalah bahwa secara berangsur, tetapi pasti pula akan terjadi proses
pembelajaran politik sehingga kemudian dapat mengurangi skeptikisme yang sering
diperibahasakan dengan pameo “beli kucing dalam karung”.
Komunikasi pemasaran politik beranjak
pada mengemban peran baru yang terlembagakan untuk mewadahi tahapan-tahapan perencanaan,
perancangan pelaksanaan dan pengendalian proses-proses jangka panjang yang
bersifat permanen dan menjadi factor penentu pengolahan pemerintahan yang
berkesinambungan manakala sebuah partai politik atau suatu kelompok politik
memenangi pemilihan umum dan kemudian berkuasa.
sumbernya dari mana?
BalasHapusbuku prof Maman Abdurahman
BalasHapus